sedikit share nih..
Kebetulan ane lagi KKn di Desa Pejeng Kangin, Gianyar Bali. Dan pada kesempatan ini pula ane ditugaskan oleh kampus untuk menemani/mendampingi salah satu keluarga kurang mampu yang berada diwilayah ini.
dan ane pun dapet salah satu keluarga yang dipimpin oleh bapak Murka.
keluarga ini terdiri dari 1 ayah,1 ibu dan 2 anak perempuan yang masih duduk dibangku sekolah.
untuk kesehariannya, bapk bekerja sebagai buruh serabutan, salah satu pekerjaan yang ia tekuni yaitu menjadi buruh angkat di desa Pejeng.
Ketika ia bercerita,tergambarkan raut kesedihan akan susahnya mencari nafkah untuk keluarga. Namun sebuah senyuman tetap ia lemparkan ketika memaparkan kehidupannya kepada ane. Kadangkala ketika mengangkat barang ia hanya diupahi beberapa lembar ribuan saja, dan bahkan seringkali ia hanya dibayar dengan sayuran. jarang ia dapat membawa rejeki berlimpah untuk diberikan kepada anak dan istrinya.
Sedangkan ibu hanya bekerja sebagai buruh tani, yang pekerjaannya pun hanya 3 bulan sekali ketika memanen padi. Harapan keuangan bertambahpun sedikit terkikis, karena ibu hanya mendapat upah 20.000-25.000 saja per 3 bulan. Disamping itu untuk kebutuhan sehari hari ibu juga mencari kayu bakar untuk digunakan sehari hari.
2 orang putrinya yang bernama Wayan (1996) & Kadek (1998) kini bersekolah di salah satu SMP negeri di desa tersebut. Sang kakak bernama wayan kini duduk dikelas 1 SMP, sedangkan adiknya Kadek kini duduk di kelas 2 SMP. Hal ini dikarenakan wayan menderita sakit sehingga terlambat untuk memasuki bangku sekolah.
Dengan pendapatan yang tidak lebih dari 150.000 rupiah perbulan, mereka harus bisa membagi keuangan untuk mencukupi kehidupan mereka, ditambah lagi dengan 2 putri mereka yang masih sekolah dan pastinya membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Satu hal yang Ane khawatirkan apabila keadaan ini terus berlanjut, apakah wayan dan kadek ini akan dapat terus menempuh pendidikan yang layak? Karna dengan pendidikanlah derajat ekonomi keluarga mereka dapat terangkat. Ane takut mereka putus sekolah dikarenakan alasan biaya.
ketika ane bercerita dengan keluarga ini, tergambarkan bahwa mereka adalah keluarga yang pekerja keras. Ane salut. Jujur ane tidak yakin kalau beberapa dari teman pembaca dapat melalui kehidupan seperti ini.
yang pasti mereka tidak pernah mengeluh. Yang tergambarkan hanyalah keceriaan, namun ane tidak mengetahui apa yang mereka rasakan saat ini.
ketika ane memancing untuk bercerita lebih intim, keluarga ini sempat terdiam beberapa menit ketika ane menanyakan "Apa kesulitan keluarga ini yang biasanya dirasakan". Ibu hampir saja meneteskan air matanya ketika ia berkata bahwa ia tidak pernah mengecap kebahagiaan (ekonomi) semenjak ia lahir, ia langsung mengelus kepala anaknya sambil menahan air mata.
Jujur, Ane tidak sanggup untuk melanjutkan cerita. langsung saja ane mengalihkan pembicaraan ke topik yang lain karna takut membuat ibu sedih. mata ane terpaku pada sebuah taman kecil didepan rumah. ternyata sibapak memiliki hobi menanam apotik hidup didepan rumahnya, Wow..jarang sekali kita temukan orang yang masih menanam obat tradisional didepan rumahnya. Ane yakin keluarga ini sebenarnya mampu untuk bangkit dari kesulitan hidup.
untuk keadaan rumah keluarga ini, buat temen temen ketahui, keluarga ini tidak memiliki kamar mandi. mereka harus mandi ke sungai setiap harinya yang letaknya cukup jauh dari rumah mereka. Rumah mereka sangat kecil yang terdiri dari 4 ruangan dengan ukuran kecil.
rumah ini tidak memiliki ruang tamu (langsung kamar), plafon yang sudah bolong, aliran listrik yang tidak baik, bahkan untuk aliran keran air saja mereka tidak punya. mereka memasak menggunakan tungku kayu bakar. Untuk aktifitas yang berhubungan dengan air mereka harus menuju sungai.
keluarga ini juga memiliki 2 ekor babi betina, namun ternak keluarga ini belum dapat menghasilkan ekonomi bagi keluarga. dan masih banyak hal yang mereka butuhkan
Tujuan Ane menulis artikel ini adalah untuk menggalang sosial dari teman teman blog dalam berpartisipasi membantu saudara kita yang benar benar membutuhkan bantuan, tanpa harus melalui suatu instansi yang ditakutkan adanya penyelewengan.
Program saya untuk keluarga ini adalah dengan memberikan keterampilan membuat usaha dan mengembangkannya, yang dimulai dari usaha kecil. Setelah itu Ane akan memberikan sedikit modal yang merupakan bantuan dari teman teman dalam mendukung usaha keluarga ini. Agar mereka tetap mendapatkan rejeki dengan cara bekerja,bukan dari meminta minta.
Ane harap bagi teman teman yang memiliki rejeki yang cukup banyak, dapat menyisihkan rejeki untuk membantu keluarga tersebut agar kedua putri mereka dapat terus bersekolah dan memutus rantai kemiskinan.
untuk info lebih lanjut tentang donatur atau pemberian bantuan apa saja (keperluan rumah tangga maupun keperluan sekolah), ataupun yang ingin langsung berkunjung, dapat menghubungi Ane "Angga" di 087862053890 atau pin 30019c7.
Disini ane juga sisipkan beberapa foto sementara yang ane dapatkan tentang gambaran keluarga ini, foto lainnya akan Ane post selanjutnya. Semoga bermanfaat dan kita dapat membantu saudara yang membutuhkan dengan tepat sasaran.
Dan nantinya akan saya buatkan laporan pertanggung jawabannya..
thank U..

Susana jalan menuju rumah pak Murka

Sumber air terdekat (biasanya digunakan untuk mencuci/kebutuhan air lainnya)


Pintu masuk menuju rumah yang terbuat dari ranting ranting pohon.

suasana rumah tampak dari depan.

Kamar kedua putri keluarga pak Murka
Bagian dapur.
gambaran plafon rumah yang seharusnya sudah diperbaiki, namun terkendala biaya.
bagian belakang rumah

Pencarian ibu setiap harinya dikumpulkan dibelakang rumah

bagian belakang dapur dan terdapat kandang babi
TERIMA KASIH
ANGGA
ANGGA

























